Search This Blog

Pertamina Optimistis Bisa Kelola Blok Rokan Lebih Baik

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) siap mengelola Wilayah Kerja Rokan atau Blok Rokan di Provinsi Riau lebih baik dari PT Chevron Pacific Indonesia. Adapun masa operasional Chevron di Blok Rokan akan berakhir pada 2021.

Baca: Muncul Petisi Tolak Blok Rokan Dikelola oleh Chevron, Ini Isinya

"Kami bisa menyampaikan lebih baik. Soal teknologi, kami sudah mengerjakan yang sejenis di Siak," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito kepada Tempo, Senin, 30 Juli 2018.

Baca: Luhut Pandjaitan: Chevron Berpeluang Kembali Kelola Blok Rokan

Optimisme Pertamina itu ditunjang fakta bahwa Lapangan Siak berdampingan dengan Rokan. Sehingga dua lokasi itu memiliki kondisi geologi yang kurang lebih sama. "Soal pendanaan juga tidak menjadi masalah karena lapangan sudah berproduksi 200 ribu BOPD," ujar Adiatma.

Baik Chevron mapun Pertamina telah menyampaikan proposal kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, ihwal pengelolaan Blok Rokan. Jika tak ada aral melintang, rencananya pemerintah akan mengumumkan operator Blok Rokan dalam pekan ini.

Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan semua aspek menjadi bahan perbandingan kedua proposal, termasuk cara-cara yang akan dilakukan untuk produksi. Dia hanya memastikan akan memilih yang paling menguntungkan negara.

Sebagai catatan, hampir tiap tahun realisasi produksi siap jual (lifting) dari Wilayah Karya (WK) Rokan tercatat unggul dibandingkan WK lainnya. Namun, berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), realisasi lifting blok migas ini pada semester I tahun 2018 disalip oleh Blok Cepu.

Realisasi lifting minyak dari Blok Cepu pada semester I Tahun 2018 tercatat paling tinggi. Dengan capaian 209.922 bph atau sekitar 102,4 persen dari target 205.000 bph, capaian lifting Blok Cepu menyalip Blok Rokan yang tercatat sebesar 207.148 bph atau sekitar 97 persen dari target 213.551 bph.

Lifting Blok Cepu tahun ini diproyeksikan mencapai 210.285 bph atau 102,6 persen dari target. Sementara, lifting Blok Rokan milik KKKS PT Chevron Pacific Indonesia ini diprediksi hanya mencapai 205.952 bph atau 96,4 persen dari target.

Pengamat energi Komaidi Notonegoro memperkirakan pemerintah bisa menghemat devisa negara hingga US$ 70 miliar jika Blok Rokan dikelola PT Pertamina (Persero). "Produksi crude (minyak mentah) Blok Rokan bisa langsung masuk ke kilang Pertamina sehingga tidak perlu keluar devisa lagi untuk impor crude," kata dia.

Menurut Komaidi, dalam memutuskan kelanjutan pengelolaan Blok Rokan, pemerintah harus benar-benar melakukannya secara objektif. "Saya paham betul soal Blok Rokan ini merupakan kondisi yang cukup sulit bagi pemerintah," kata Direktur Eksekutif ReforMiner Institute ini.

Di satu sisi, pemerintah ingin mempertahankan produksi Blok Rokan. Sedangkan, di sisi lain, lanjutnya, ada juga keinginan pemerintah dan publik meningkatkan kapasitas Pertamina. "Oleh karenanya, jangan diputuskan terburu-buru. Pertimbangkan semua masukan, sehingga diperoleh keputusan terbaik"

Let's block ads! (Why?)

Baca Dong Di sini https://bisnis.tempo.co/read/1112012/pertamina-optimistis-bisa-kelola-blok-rokan-lebih-baik

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pertamina Optimistis Bisa Kelola Blok Rokan Lebih Baik"

Post a Comment

Powered by Blogger.