Search This Blog

Menjajal Honda Genio: Kawin Silang Scoopy dengan Beat - Jawa Pos

JawaPos.com – Honda Genio menjadi pemain baru dalam pasar skuter matik (skutik) di Indonesia. Sepeda motor yang baru dirilis di Jakarta itu berselinder 110 cc.

Motor matik Honda Genio dijual dengan harga mulai Rp 17 jutaan. Skutik ini memiliki dua varian. Yakni CBS dan CBS-ISS.

Masih hangat soal Honda Genio, yang namanya mirip dengan mobil Honda era 90-an yakni Civic Genio yang juga dari brand Honda. JawaPos.com berkesempatan langsung menjajal skutik tersebut. Usai acara peluncuran JawaPos.com menjadi yang pertama untuk riding dengan Honda Genio. Ingin tahu bagaimana pengalaman menjajal skutik tersebut? Berikut ulasannya.

Desain

Desain Honda Genio (Fedrik Tarigan/Jawa Pos)

Sebagai sebuah lini produk baru, Honda Genio menyiapkan desain agar dilirik oleh pengendara atau konsumen. Honda mengklaim Genio itu menyasar segmen anak muda. Oleh karenanya itu, di sektor desain pihak AHM mengaku desain Genio sangat memperhatikan apa-apa saja yang disukai anak muda.

Sekilas untuk kelas motor matik 110 cc, desain Honda Genio sangat mirip dengan Scoopy, meskipun AHM mengaku Genio berbeda dengan Scoopy. Perbedaannya, Honda Genio lebih kecil dari Scoopy.

Dari sektor desain, sekilas motor matik 110 cc ini mirip dengan Scoopy. Sudah kami singgung sebelumnya dan pihak AHM mengaku Genio berbeda dengan Scoopy. Namun kenyataan berkata lain, telak, Genio mirip sekali dengan Scoopy. Hanya saja ukurannya memang sedikit lebih kecil. Sepertinya Honda Genio lebih kepada gabungan atau kawin silang antara Honda Beat dan Scoopy.

Menariknya Honda Genio secara umum lebih terlihat simpel, kasual, dan segar. Honda Genio memiliki dimensi yang terlihat compact, ideal untuk pengendaraan di kota besar yang lalu lintasnya cukup padat.

HONDA GENIO (FEDRIK TARIGAN/JAWA POS)

Pada bagian depan, Honda Genio sudah menggunakan lampu LED yang diapit dengan dua buah lampu sign, di sisi kiri dan kanan.

Sementara pada bagian buritan, lampu belakang terlihat stylish dengan karakter garis yang lebih tegas sangat kentara. Desain itu berbeda dengan Scoopy yang cenderung membulat untuk sektor lampu utama dan lampu belakangnya.

Masih di bagian belakang, terdapat lampu sign terpisah di bagian cover bodi. Tentunya memberikan citra modern dan pencahayaan optimal.

Beralih ke bagian lain. Di bagian atas ada panelmeter yang keseluruhannya digital menyajikan berbagai informasi termasuk penunjuk kecepatan, odometer, bahan bakar, dan indikator ECO sebagai panduan berkendara efisien. Di bagian ini, kendati sudah serbadigital, panelmeter terkesan dipaksakan. Sebab, hanya ada layar monokrom yang berbentuk persegi panjang dengan dimensi yang terbilang kecil.

Jika dibandingkan dengan Scoopy, meski panelmeternya masih ada yang analog dengan adanya jarum sebagai indikator kecepatan. Desainnya masih lebih baik yang analog. Namun ini tak salah, hanya terkesan kurang estetis saja dengan peletakan layar panelmeternya yang ‘secuil’.

Di sisi kiri panelmeter ada tombol-tombol. Tombol itu di antaranya adalah lampu jauh-dekat, klakson, dan tak lupa tuas lampu sign. Di bagian kanan, ada tombol Idling Stop System (ISS) untuk varian CBS-ISS dan tombol starter.

Di bagian ini hanya ada tuas rem depan dan belakang dengan padanan CBS atau Combi Brake System (CBS), tangki minyak rem, spion dan hand guard berukuran kecil di ujung area genggam dan tuas gas.

HONDA GENIO (FEDRIK TARIGAN/JAWA POS)

Turun ke bawah, ada area penyimpanan berupa laci kanan dan kiri. Di atas laci kanan, ada area kunci kontak sekaligus tombol bagasi belakang. Untuk Honda Genio, skutik ini masih menggunakan kunci konvensional. Berbeda dengan varian matik Honda lainnya di kelas medium dan high-end yang sudah menggunakan teknologi keyless.

Sampai kepada bagian bawah, area foot floor atau lantainya terbilang sempit. menggunakan sepatu dengan ukuran 43, dengan sepatu ukuran segitu, hanya tersisa sedikit ruang di area lantai untuk bergerak kedepan dan kebelakang. Terbilang sempit jika kaki tak diserongkan ke kanan atau ke kiri.

Untuk area pijak bagian penumpang, Honda Genio diberi sentuhan chrome pada bagian foot step penumpangnya. Tak ada yang istimewa di bagian ini.

Masih bicara desain, seperti bisa dilihat pada gambar, Honda Genio tampak betul mirip dengan Scoopy. Bedanya hanya sedikit diberikan sentuhan garis-garis dan kesan tarikan saja agar bentuknya tak terlalu membulat seperti Scoopy.

Fitur dan Teknologi

Honda Genio menyediakan power outlet. Ini memudahkan bagi pengendara yang ingin tambah daya untuk gadgetnya. (Rian Alfianto/JawaPos.com).

Beralih ke aspek lainnya, Honda Genio dibekali fitur-fitur penunjang untuk menyesuaikan kebutuhan pengguna. Beberapa fitur yang dibanggakan adalah ruang penyimpanan besar berkapasitas 14 liter untuk menyimpan barang kebutuhan harian dalam berkendara.

Pada bagian ini, Honda menariknya memberikan fitur yang seolah mendengar keinginan konsumen. Ya, di dalam bagasi juga disiapkan power outlet yang bisa berfungsi sebagai charger untuk mengisi ulang baterai gadget bagi generasi muda masa kini yang sering menggunakan gadget.

Kendati diletakkan di bagasi, Honda mengklaim fitur tersebut aman dan sudah menjalani serangkaian test dan uji coba sebelum dilempar ke konsumen. Mereka yakin betul kalau power outlet yang bersebelahan dengan tangki bahan bakarnya tak akan membawa dampak buruk bagi konsumen.

Fitur lainnya, selain yang disebutkan di atas, semuanya standar. Honda Genio pada bagian fitur ditunjang sistem keamanan seperti secure key shutter, dilengkapi tombol pembuka jok yang praktis, brake lock, sistem pengereman combi brake, dan side stand switch menjadi fitur standar Honda Genio yang memastikan keamanan pengguna.

Performa Berkendara

HONDA GENIO (FEDRIK TARIGAN/JAWA POS)

Sampai kepada aspek performa, Honda Genio dibekali dengan mesin baru, generasi termutakhir mesin eSP (enhanced Smart Power) 110 cc SOHC dengan sistem pembakaran injeksi PGM-FI. Honda Genio dengan mesin tersebut mampu menyemburkan tenaga maksimal mencapai 6,6 kW di 7.500 rpm, dan torsi puncak di 9,3 Nm di 5.500 rpm.

Kemampuan ini sanggup membuat Honda Genio Iebih responsif saat berakselerasi. Skutik baru ini mampu menempuh jarak 0-200 meter hanya dalam 12,4 detik. Kecepatan maksimalnya mampu menyentuh 94 km/ jam.

Kendati demikian, teknologi baru juga membuat mesin eSP Honda Genio Iebih irit penggunaan bahan bakar. Berdasarkan hasil tes internal dengan metoda ECE R40, konsumsi bahan bakar menunjukkan angka 59,1 km/ liter (fitur ISS on) sehingga mampu menempuh jarak hinga 248 km dalam sekali pengisian penuh bahan bakar. Mesin generasi terbaru ini juga memastikan hasil pembakaran yang ramah lingkungan dengan standar emisi Euro 3.

ACG starter juga melengkapi kemampuannya agar tetap halus saat mesin dinyalakan. Fitur ini bergandengan dengan fitur ISS khas Honda yang membuat mesin mati otomatis saat berhenti, dan menyaia kembali hanya dengan memutar tuas gas.

Performa mesin juga didukung dengan teknologi rangka baru eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) dari Honda yang pertama kali digunakan untuk kendaraan roda dua di Indonesia. Frame ini menggunakan proses produksi mutakhir seperti proses press serta laser weld. Strukturnya diklaim dikembangkan untuk meningkatkan stabilitas handling, sehingga sepeda motor mudah dikendarai, ringan, dan nyaman saat bermanuver.

Pengalaman saat menjajal skutik ini terbilang menyenangkan. Handling ringan, karena ukurannya yang terbilang compact. Karena kami sebut sebagai kawin silang antara Honda Beat dan Scoopy, ukuran Honda Genio secara keseluruhan berada di tengah-tengahnya. Tak sebesar Scoopy namun juga tak sekecil Honda Beat.

Kamu dengan tinggi badan 190 cm dengan bobot tak lebih dari 110 Kg boleh dikatakan masih nyaman menggunakan motor ini. Apalagi bagi yang memiliki badan yang lebih kecil. Kendaraan ini sangat pas untuk dipakai sehari-hari.

Suspensi lumayan empuk. Kala dipakai menikung juga terbilang rigid untuk tikungan baik besar dan kecil, cocok untuk di jalan kecil dan selap-selip di padatnya jalanan ibu kota. Untuk akselerasinya, klaim Honda pada tahap awal terbukti benar. Motor ini responsif, cepat dan ringan, maklum motor baru.

Untuk sistem pengeremannya juga bisa diandalkan berkat adanya teknologi CBS. Remnya pakem, kombinasi pengereman depan dan belakang pas untuk jalan-berhenti seketika saat menghindari rintangan.

Kursi penumpang juga lumayan lega. Dengan pengemudi berbobot tak lebih dari 100 Kg, menjadi boncengers atau penumpang dengan motor ini juga tetap terasa responsif, handling juga tetap dirasakan nyaman.

Kesimpulan

Model bergaya dengan Honda Genio. (Fedrik Tarigan/JawaPos.com)

Sampai kepada aspek kesimpulan, Honda Genio seperti sudah disinggung di atas dipasarkan dengan dua tipe, CBS dan CBS-ISS. Honda Genio hadir dengan total 11 varian warna yang stylish serta kasual sesuai dengan trend generasi muda saat ini.

Tipe CBS yang dipasarkan Rp 17,2 juta (On The Road Jakarta) ini tersedia dalam lima warna, yakni Smart White Blue, Smart Red, Smart Black, Smart Black Red, dan Smart Silver.

Untuk tipe CBS-ISS yang dipasarkan seharga Rp 17,7 juta (On The Road Jakarta), mendapat enam pilihan warna, yakni Trendy Black Red, Trendy White Blue, Trendy White Red, Trendy White, Trendy Black, dan Fabulous Matte Black sebagai varian spesial.

Dengan seharga itu, motor ini pantas untuk dibeli. Baik untuk sekadar memiliki, bergaya sesuai target segmennya, atau bekerja sehari-hari menerabas padatnya jalan kota besar. Honda Genio juga bisa menjadi alternatif bagi yang tak suka Scoopy dan Beat. Skutik ini adalah pilihan tengah. Mesin, kerangka, dan fitur yang ditawarkan cukup pantas dengan harga yang disematkan.

Let's block ads! (Why?)

Baca Dong Di sini https://www.jawapos.com/oto-dan-tekno/otomotif/23/06/2019/menjajal-honda-genio-kawin-silang-scoopy-dengan-beat/

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Menjajal Honda Genio: Kawin Silang Scoopy dengan Beat - Jawa Pos"

Post a Comment

Powered by Blogger.