Search This Blog

Oktober, Realisasi BBM Satu Harga Capai 86,57 Persen

Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menyatakan Per 30 Oktober 2018 ini telah merealisasikan Program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di 58 dari 67 titik atau 86,57 persen dari tahun ini. Artinya, sejak direalisasikan tahun lalu, jumlah titik BBM Satu Harga yang dioperasikan Pertamina telah mencapai 112 titik.

Sebelumnya, program BBM Satu Harga memungkinkan masyarakat yang tinggal di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) dapat merasakan harga BBM di tingkat Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) atau lembaga penyalur sama dengan ketentuan. Dengan program ini, minyak Solar dijual seharga Rp5.150 per liter dan Premium dibanderol Rp6.450 per liter.

"Per 30 Oktober 2018, (BBM Satu Harga) sudah terealisasi 58 titik. Dari 58 titik, pemerintah, BPH Migas dan Kementerian ESDM, itu sudah meresmikan 21 titik. Sisanya nanti akan diresmikan juga supaya masyarakat lebih menyadari bahwa di sana ada BBM Satu Harga," ujar Project Coordinator BBM Satu Harga Retail Fuel Marketing Pertamina Zibali Hisbul Masih kepada awak media di Jakarta, Selasa (30/10).

Zibali meyakini sembilan lokasi BBM Satu Harga yang belum akan beroperasi sebelum akhir tahun. Pasalnya, proses perizinan dan sebagian konstruksi telah berjalan.

Jika dirinci, sembilan titik BBM Satu Harga yang baru bisa diresmikan jelang akhir tahun terdiri dari enam titik di Sumatera, dua titik di Papua, dan satu titik di Kalimantan. Tahun depan, perseroan menargetkan bisa mengoperasikan 29 titik lagi sehingga total perseroan akan mengoperasikan 150 titik BBM Satu Harga.

Namun, jika memungkinkan pembangunan delapan titik di antaranya bisa dimulai sejak tahun ini. Perseroan telah menerima permohonan pembangunan titik BBM Satu Harga dari lembaga penyalur.

Beberapa titik berada di wilayah Nusa Tenggara Timur. "Tapi, kami masih ingin fokus dulu untuk menyelesaikan yang sembilan titik tahun ini," ujarnya.

Menurut Zibali realisasi BBM Satu Harga menghadapi beberapa kendala. Selain lokasi yang sulit dijangkau, kendala juga bisa berasal dari gangguan cuaca yang mengganggu distribusi, keberadaan pengecer yang menjual kembali BBM dengan harga lebih tinggi, serta masalah konflik sosial atau keamanan.

Namun, perseroan berupaya mengatasi kendala tersebut mulai dari pengawasan stok dan kondisi cuaca untuk penyesuaian jadwal pengiriman BBM hingga koordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat keamanan. Adapun total volume bahan bakar yang telah disalurkan sejak peluncuran program BBM Satu Harga Januari 2017 lalu hingga 30 September 2018 mencapai 77,56 juta liter.

Realisasi tersebut terdiri dari; 53,94 juta liter Premium dan 23,62 juta liter Solar. Keseluruhan penyaluran tersebut setara dengan 0,05 persen dari konsumsi Premium dan Solar bersubsidi nasional.

(sfr)

Let's block ads! (Why?)

Baca Dong Di sini https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181030133041-85-342594/oktober-realisasi-bbm-satu-harga-capai-8657-persen

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Oktober, Realisasi BBM Satu Harga Capai 86,57 Persen"

Post a Comment

Powered by Blogger.