Search This Blog

Sahabat Korban Lion Air: Training Selama 7 Bulan Tak Terima Gaji dan Berencana Ingin Berhenti

HARIANRIAU.CO - Seorang pramugari training, Trianingsih Putri Van Ende, menjadi salah satu korban pesawat Lion Air jatuh di perairan Karawang Senin (29/10/2018).

Pramugari training Trianingsih Putri Van Ende menjadi korban pesawat Lion Air jatuh bersama ratusan orang lainnya.

Duka dirasakan orang-orang terdekat pramugari training Trianingsih Putri Van Ende yang jadi korban pesawat Lion Air jatuh tersebut, salah satunya Youtubers, Shely Che.

Shely Che merupakan sahabat dari sang pramugari training bernama Trianingsih Putri Van Ende yang akrab disapa Tia.

Ketika kejadian, nama Tia memang tidak tercantum dalam daftar kru karena statusnya dan 2 temannya yang masih training.

"Dia (Tia) itu masih karyawan training, dia masih baru gabung Lion Air dan masih belum jadi kru, makanya dia belum masuk list kru pesawat. Karena dia masih training dan dia duduk di sebelah karyawan training lainnya ada 3 orang," kata Shely Che.

Shely tak mengira jika Tia adalah salah satu orang yang berada di pesawat Lion Air JT 610 penerbangan Jakarta - Pangkal Pinang pagi itu.

Merasa khawatir, Shely segera mengirim pesan WhatsApp kepada Tia untuk menanyakan pesawat Lion Air yang jatuh.

Shely mengirim pesan pukul 09.53 WIB namun pesan tersebut masih bertanda centang satu atau tak sampai kepada penerima.

Shely kembali mengirim pesan pukul 12.45 WIB kepada Tia, namun masih tak ada tanda-tanda terkirim.

Shely juga menceritakan pertemuan terakhirnya dengan Tia, 3 hari sebelum peristiwa nahas menimpa sahabatnya.

Jumat (26/10/2018), Shely Che bertemu dengan Tia di sebuah pusat perbelanjaan.

Saat itu Shely Che mengatakan nyaris tak bisa bertemu Tia karena padatnya jadwal sang sahabat tersebut.

Shely ingat jika sikap Tia memang menunjukkan gelagat berbeda dari biasanya ketika itu.

Biasanya Tia tak pernah memaksakan keadaan dan me-reschedule pertemuan jika memang tidak bisa meet up.

Namun saat itu Tia tampak lebih memaksakan diri ingin bertemu Shely Che meski dia baru pulang jam 20.30 malam sementara mall akan segera tutup pukul 22.00.

"Tapi di situ Tia ngotot banget pengen ketemu aku, dia bilang 'aku masih bisa sama kamu sampai jam 11, aku udah pesan grab' segala macamnya dan dia pengen banget ketemu aku jadi aku tungguin," ujar Shely Che.

Pada pertemuan terakhirnya itu Shely Che mendengar banyak cerita dan keluh kesah Tia selama menjadi pramugari training di Lion Air.

Salah satunya, tentang gaji yang tidak Tia terima selama 7 bulan training di Lion Air.

"Dia mengeluhkan beberapa hal, termasuk selama 7 bulan training dia ngga digaji sama sekali, ya mungkin karena masih training jadi belum digaji. Tapi transportasi dan makan pun tidak ditanggung," katanya.

Shely pun mengatakan sesungguhnya Tia sudah tidak kuat menjalani hidupnya sebagai pramugari training di Lion Air.

Tia sempat berkeluh kesah dan meminta pendapat ingin berhenti bekerja sebagai training pramugari Lion Air.

Tak hanya soal gaji, Tia juga mengeluhkan masalah senioritas pramugari di masakapai Lion Air ini.

"Dia sempat bilang ke aku, dia sudah nggak kuat, 'Shely aku pusing keuangan aku keganggu dan aku belum jelas kapan dapat sertifikat pramugarinya' dan katanya senior di sana galak-galak," lanjutnya.

Shely pun menceritakan kalau Tia sempat diminta pulang dan batal terbang karena memakai syal.

Padahal Tia memakai syal di basecamp pramugari Lion Air, bukan di bandara.

"Dia pernah disuruh pulang, ngga jadi flight gara-gara cuma pakai syal di basecamp, ya cuma di basecamp, ngga di airport atau perjalanan ke airport.

Cuman di basecamp karena dia kedinginan dan itu jam tiga pagi dan dia pakai syal terus seniornya marah katanya ngga boleh dan dia ngga jadi terbang saat itu," sambungnya.

Shely Che mengatakan kalau Tia terlihat tertekan tapi Shely selalu berusaha mendukung jerih payah Tia yang sudah lama ingin menjadi pramugari.

Sampai suatu ketika Tia mengabarkan pada Shely kalau dirinya menderita satu penyakit yang membuatnya ragu melanjutkan keinginannya menjadi pramugari.

Tia menderita vertigo dan ia sempat ragu apakah sebenarnya dirinya tak cocok menjadi pramugari.

Shely pun selalu berusaha meyakinkan sahabatnya untuk tidak menyerah mengejar mimpinya.

Namun peristiwa jatuhnya Lion Air JT 610 ini membuat Shely menyesal.

Jika waktu dapat diputar kembali, Shely tentu akan mendukung keputusan Tia untuk berhenti menjadi pramugari.

Sayangnya, peristiwa ini sudah terjadi dan Shely hanya bisa mendoakan serta meminta maaf atas nama sahabatnya jika ada kesalahan.(tribunnews)

Loading...


Let's block ads! (Why?)

Baca Dong Di sini https://harianriau.co/news/detail/31014/sahabat-korban-lion-air-training-selama-7-bulan-tak-terima-gaji-dan-berencana-ingin-berhenti

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sahabat Korban Lion Air: Training Selama 7 Bulan Tak Terima Gaji dan Berencana Ingin Berhenti"

Post a Comment

Powered by Blogger.