Search This Blog

Kontroversi Prabowo Subianto Minta Kredit ke Bank Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Calon Presiden Prabowo Subianto mengajukan kredit ke Bank Indonesia menjadi pergunjingan di media sosial. Bank Indonesia melalui akun resmi Twitternya menjelaskan, bahwa tidak pernah memiliki produk perbankan simpan, pinjam, ataupun kredit.

Baca juga: Prabowo Sebut Tiga Swasembada yang Bikin Indonesia Sejahtera

Pernyataan Bank Indonesia lewat Twitter merupakan jawaban dari cuit seorang warga net yang bertanya apakah BI menyalurkan kredit ke umum seperti pernyataan Prabowo.

"#Sobat rupiah, kami informasikan bahwa Bank Indonesia tidak memiliki produk simpanan, pinjaman ataupun kartu kredit seperti bank umum/bank komersial lainnya," cuit akun Twitter @bank_indonesia, Kamis, 22 November 2018.

Saat berpidato dalam acara pembekalan relawan di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 22 November 2018, Prabowo Subianto mengatakan, "Saya mantan perwira tinggi, saya berjuang untuk republik ini, keluarga saya berjuang untuk kemerdekaan ini, saya minta kredit ke Bank Indonesia enggak bisa dapat."

Prabowo meminta bantuan kepada relawannya. Dia menerima segala sumbangan yang diberikan. Berapapun jumlahnya, kata Prabowo, nama pemilik rekening tersebut akan dia umumkan.

Menurutnya, partai-partai yang mengusung Prabowo, tidak memiliki banyak uang. "Ya enggak apa apa, jangan kita malu kalau kita enggak punya duit, kita tidak malu," tutur Prabowo.

Tempo berupaya meminta tanggapan dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga soal pidato Prabowo Subianto tersebut. Hingga berita diturunkan, juru bicara Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, belum bisa dihubungi. Begitu pula dengan Ferry Mursyidan Baldan. Adapun Sandiaga lewat e-mail menulis, "Aku cek dulu ya."

BUDIARTI PUTRI

Let's block ads! (Why?)

Baca Dong Di sini https://bisnis.tempo.co/read/1149339/kontroversi-prabowo-subianto-minta-kredit-ke-bank-indonesia?BisnisUtama&campaign=BisnisUtama_Click_1

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kontroversi Prabowo Subianto Minta Kredit ke Bank Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.